Kamis, 26 Mei 2016

Koloid, larutan, dan suspensi

·         Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan.
Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen.

Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.

Ciri- ciri :
a.       2 fase
b.      Keruh
c.       antara homogen dengan heterogen
d.      diameter partikel: 1 nm<d<100 nm
e.       tidak dapat disaring dengan penyaring biasa, melainkan dengan penyaring ultra
f.       tidak memisahkan jika didiamkan

·         Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.
Ciri- Ciri :
a.       1 fase
b.      Jernih
c.       Homogen
d.      diameter partikel:  <1 nm
e.       tidak dapat disaring
f.       tidak memisah jika didiamkan

·         Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah.
      Ciri- ciri :
            a.       2fase
b.      Keruh
c.       Heterogen
d.      Diameter partikel : > 100nm
e.       dapat disaring dengan kertas saring bias 
f.     Memisah jika didiamkan

Minggu, 27 Maret 2016

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN


1.      Tema   : gagasan pokok pengarang yang mendasari penyusunan suatu cerita, gagasan yang menjalin struktur isi cerita.
2.      Latar    : tempat dan waktu, suasana terjadinya peristiwa.
3.      Alur/plot : Keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk suatu kesatuan yang disebut cerita.

Suatu cerita dapat dibagi menjadi beberapa bagian alur seerti berikut :
a.       Pengantar/ pengenalan : berupa lukisan waktu dan tempat yang menuntun pembaca mengikuti jalan cerita.
b.      Penampilan masalah : yang menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita.
c.       Puncak ketegangan : menggambarkan masalah dalam cerita sudah sangat mengkhawatirkan.

Klimaks
d.      Ketegangan menurun : masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
e.       Penyelesaian : masalah telah dapat diatasi pelaku.

Macam alur : alur maju, alur mundur, alur gabungan.
Alur maju      : bagian2 alur disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar dilanjutkan dengan tahap penampilan masalah dan diakhiri dengan penyelesaian.
Alur mundur : alur ini disusun dengan mendahulukan tahap penyelesaian, disusul dengan tahap2 yang lain yang menceritakan peristiwa2 yang mendahului.
Alur gabungan          : alur ini merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur.

4.      Sudut Pandang           : kedudukan pengarang dalam cerita.
Sudut pandang dikelompokkan menjadi :
a.       Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
b.      Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
c.       Sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama            : menggunakan tokoh “aku”, atau “saya”.
Sudut pandang orang ketiga   : penulis menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti “dia”, “ia”, atau nama orang.

5.      Perwatakan / Penokohan : cara pengarang menggambarkan watak tokoh atau pelaku.
Ada 2 teknik penokohan :
a.       Penokohan secara langsung (analitik)
Pengarang memberitahukan secara langsung watak tokoh2nya.

b.      Secara tidak langsung (dramatik)
Pengarang tidak secara langsung memberitahukan watak tokoh2nya. Penggambaran watak tokoh dapat diketahui pembaca dengan cara menafsirkan hal2, seperti ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk tubuh, kondisi tempat tinggal tokoh, reaksi tokoh utama terhadap tokoh lain, dsb.
Ada beberapa cara mengenali karakter tokoh dalam cerpen, antara lain
a.       Melalui perbuatan atau tindak2annya.
b.      Melalui ucapan-ucapannya (ucapan si tokoh).
c.       Melalui penggambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, bentuk tubuhnya, dsb.
d.      Melalui pikiran2nya atau jalan pikirannya.
e.       Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang.


6.      Amanat                       : pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui ceritanya.

DAMPAK POSITIF KEMAJUAN GLOBALISASI


 1) Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
2) Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
 3) Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi.
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi. Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
 4) Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat :
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
 5) Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka 

DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI

1. Bidang Informasi dan Komunikasi :
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Sosial dan Budaya :
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
3. Bidang Pendidikan :
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

DAMPAK PSIKOLOGIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Selain adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang telah disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa dampak psikologis, antaranya;
  1. Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
  2. Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.
  3. Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
  4. Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?
  5. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
  6. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.


DONGENG

Landak yang Kesepian
            Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa. Jarang sekali dia bermain dengan binatang lain. Si landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya. Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani pada malam hari di saat binatang lain tidur pulas. Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain. Beberapa waktu lalu Landa mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama. Akan tetapi, mereka menolak ajakan itu.
            “ Teman-teman, ayo main bersamaku?” ajak Landa.
            “Maaf, Landa, bukannya tidak mau bermain bersamamu, tetapi kami takut tertusuk duri di badanmu itu,” seru teman-temannya.
            “Aku akan berhati-hati agar duri di tubuhku tidak menusuk kalian.”
            “Tapi maaf, Landa, kami belum bisa,” seru teman-temannya.
Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Landa bertambah sedih. Landa tetap berusaha sekuat tenaga agar dia dapat diterima oleh teman-temannya. Landa berusaha menghibur diri. Dia bernyanyi-nyanyi kecil. Landa selalu berpikir tentang nasibnya yang naas itu. Dia berpikir bahwa ini adalah nasibnya.
            Setelah kejadian itu, Landa semakin tidak berani keluar rumah. Dia hanya bisa memandang dari balik jendela ketika binatang lain sedang bermain. Landa semakin sedih melihat hal itu. Ingin rasanya dia bergabung dengan tman-temannya, tetapi apa daya teman-temannya tidak mau bermain dengannya.
            Ketia si landak sedang melamun di pinggir sungaai, seekor kura-kura menghampirinya.
            “Hai, siapa namamu? Aku Kuku. Aku perhatikan dari tadi kamu melamun saja.”
Landa kaget mendengar si kura-kura. Dia bingung,ternyata masih ada yang mau menyapanya. Kuku mengulurkan tangannya ke Landa. Landa menjabat tangan Kuku dengan berhai-hati.
            “Hai, namaku Landa,” jawab Landa gembira.
            “Landa, aku tahu kamu sedang mempunyai masalah. Wajahmu terlihat murung,” kata Kuku.
            “Ah, tidak apa-apa, Kuku.”
            “Ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu.”
            Karena Kuku ramah dan baik, akhirnya Landa mau bercerita tentang hal yang menimpanya. Setelah mendengar itu, Kuku merasa iba kepada Landa. Kuku berusaha menghibur Landa. Dia juga mengundang Landa ke pesta di rumahnya. Landa senang mendapat undangan itu.
            Keesokan harinya, Landa datang ke rumah Kuku. Dengan senang dan gembira, dia segera menuju ke rumah Kuku. Setelah sampai di rumah Kuku ternyata sudah banyak binatang yang lain yang hadir dalam pesta tersebut, termasuk monyet, kambing, dan kancil. Kuku menerima kedatangan Landa dengan gembira.  Dia mengenalkan Landa kepada teman-temannya. Sebagian dari tamu-tamu itu ada yng mau bersalaman dengan Landa dan sebagian menolaknya.
            “Mengapa kamu tidak mau bersalaman denganku?” tanya Landa.
            “Maaf Landa, aku takut durimu menusuk tanganku,” jawab kancil.
            Ketika sedang asyik berpesta, tiba-tiba monyet berteriak kencang.
            “Teman-teman, cepat bersembunyi, ada gerombolan serigala mengintai kita.”
            Seketika itu juga, mereka kalang kabut. Tiba-tiba gerombolan serigala mengejar  binatang-binatang yang ada di rumah Kuku. Kura-kura, monyet, kancil dan kambing sudah tertangkap oleh serigala. Seketika itu juga Landa marah. Dia tidak terima melihat teman-temannya ditangkap oleh serigala. Landa langsung menggulung badannya menjadi bulat, seperti bola duri. Kemudian dia menggelindingkan kearah gerombolan serigala. Dengan lincah Landa menabrakkan badannya ke gerombolan serigala itu. Serigala itu kesakitan dan gerombolan itu terpecah.
Akhirnya, serigala itu lari meninggalkan Landa dan teman-temannya.
            “Hore, hidup Landa!”
            “Terima kasih Landa, kami minta maaf atas sikap kami selama ini,” kata monyet sambil tersenyum tulus.
            Akhirnya, Landa tidak lagi kesepian. Kini, dia mempunyai banyak teman yang membuat hidupnya lebih bahagia.

Sumber : Storypedia Binatang Paling


Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan


Biaya Bersama (Biaya Overhead Bersama) atau biaya bergabung (Common Cost):
            adalah biaya overhead bersama yang harus dialikasikan ke berbagai departemen baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun secara massa.

Biaya Produk Bersama (joint Product Cost) atau Biaya Bersama (joint cost)
            Adalah biaya yang dikeluarkan sejak awal bahan baku diolah sampai dengan berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Biaya bersama yang dikeluarkan untuk mengolah Bahan Baku menjadi berbagai macam produk berupa: 1. Produk Bersama (Joint product)
                                     2. Produk Sampingan (by-product)
                                     3. Produk Sekutu (co-product)

1.Produk Bersama (Joint product) adalah beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian proses produksi secara  serentak dengan menggunakan BBB, BTK dan BOP yang sama yang tidak dapat dilacak atau dipisahkan pada setiap produk dan mempunyai nilai jual atau kuantitas produk relative sama (Abd Halim)

2. Produk Sampingan (by-product) adalah produk yang nilai jualnya lebih rendah yang diproduksi bersama produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.

3. Produk Sekutu (co-product) adalh dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari BB yang sama. (Sawmill/penggergajian kayu)
Karakteristik Produk Bersama (Joint product), Produk Sampingan (by-product) dan Produk Sekutu (co-product)
  1. Ptoduk bersama dan produk sekutu merupakan produk tujuan utama kegiatan produksi
  2. Harga jual produk bersama dan produk sekutu relatif tinggi dibanding produk sampingan
  3. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak d

Ciri Produk Bersama:
1.      Mempunyai hubungan fisik yang erat, jika ada tambahan kuantitas untuk unit produksi yang lain, maka kuantitas produk yang lain akan bertambah secara proporsional.
2.      Nilai produk sama
3.      Ada titik pisah/split off masing-masing jenis produk yang dihasilkan dari BBB, BTK dan BOP yang telah dinikmati bersama-sama.
4.      Setelah Split off produk berdiri sendiri mungkin langsung dijual atau diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan


  • Biaya bersama dan keputusan manajemen
Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk PENGHITUNGAN LABA agar diketahui kontribusi masing-masing produk bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan
  • Metode Alokasi Biaya Bersama:
1.      Nilai Jual Relatif yaitu salah satu produk dengan harga jual lebih tinggi.
2.      Satuan Fisik yaitu menggunakan koeffisien fisik, satuan (kg, volume)
3.      Rata-rata biaya per satuan yaitu hasil produksi satuan sama
4.      Rata-rata tertimbanga yaitu kuantitas X angka penimbang

Contoh:
1.      PT ”Muha” memproduksi barang A,B dan C dalam satu proses sehingga  mengakibatkan adanya biaya bersama. Adapun unit yang dihasilkan adalah Produk A sebanyak 20.000 unit B sebanyak 10.000 dan C sebanyak 10.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp100.000.000. Harga jual ketiga produk saat dipisahkan adalah: Produk A= Rp2.000, B=Rp20.000 dan C=Rp16.000 Data persediaan akhir barang tersebut adalah A=2.000, B=6.000 dan C=4.000
      Diminta: Hitunglah jumlah biaya bersama tersebut yang akan dimasukkan dalam
penilaian persediaan akhir masing-masing produk.
a.Metode nilai jual relatif:
b. Metode satuan fisik
c. Metode rata-rata biaya per satuan


AKUNTANSI BIAYA:: PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (JOIN PRODUCT AND BY PRODUCT)

AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan nilai persediaan. Denga kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan kepentingan.

    Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama:


  1. Metode harga pasar / nilai harga jual (sales value method)
  2. Metode unit kuantitas / unit fisik (quantitative unit method)
  3. Metode harga pokok per unit (unit cost method)

    Metode Nilai Harga Jual
Menurut merode ini, biaya bersama dialokasikan menurut nilai jual dari masing – masing atau jenis produk. Dasar pemikiran untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebeb itu, biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.

Metode ini lebih populer dibandingkan kedua metode yang lain. Menurut metode ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi :

  1. Harga jual sudah diketahui saat split off
  2.  
Harga jual belum diketahui saat split off
  1.  
Harga jual sudah diketahui setelah split off


Berikut ini dikemukakan kedua kemungkinan tersebut:
Bila harga jual sudah diketahui saat split off maka biaya bersama dialokasikan ke masing – masing jenis produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai jual seluruh produk yang diproduksi yang akan menghasilkan rasio dari mesing – masing jenis produk. Rasio ini kemudian di kalikan dengan total biaya bersama.
Contoh 1:

PT. PRIMATA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

Berikut ini data produksi bulan Januari 2009:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 
60.000 
64.000 
40.000 
Nilai harga jual saat split off 
Per unit 
Rp.6,00 
Rp.5,00
Rp.7,00
Total 
Rp.360.000,00
Rp.320.000,00
Rp.280.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp.528.000,00

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk!

Jawab:

Untuk memperjelas persoalan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
dasar alokasi total dari masing – masing produk:
X = 60.000 x 6 = 360.000
Y = 64.000 x 5 = 320.000
Z = 40.000 x 7 = 280.000
Total        = 960.000

Alokasi biaya bersama :
X = 360/960 x Rp. 528.000 =Rp. 198.000
Y = 320/960 x Rp. 528.000 = Rp. 176.000
Z = 280/960 x Rp. 528.000 = Rp. 154.000
Total                 Rp. 528.000
  1.  
Harga jual tidak diketahui pada saat split-off
Harga jual produk bersama pada saat split-off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali bila produk tersebut masih memerlukan proses produksi lebih lanjut. Dalam keadaan ini harga jual produk tersebut pada saat menjadi produk selesai tetap harus diketahui. Harga jual dari produk bersama dalam hal ini disebut harga jual " Hipotesis ". Harga jual hipotesis adalah harga jual produk selesai dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama yang telah terpisah ( split-off ).
Contoh 2:

PT. MAJU MUNDUR memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

Berikut ini data produksi bulan maret 2008:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 
60.000 
64.000 
40.000 
Nilai harga jual
Per unit
Rp.9,00
Rp.8,00 
Rp.8,00 
Biaya untuk memproduksi lebih lanjut
Rp.20.000,00
Rp.40.000,00
Rp.10.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp. 528.000

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk.

Jawab:

Atas dasar data tersebut dibuat perhitungan harga jual hipotesis sebagai berikut:

Produk 
Unit 
Harga jual 
Biaya tambahan 
Harga jual hipotesis 
X 
60.000 
Rp.9 
Rp.20.000 
Rp.520.000 
Y 
64.000 
Rp.8 
Rp.40.000 
Rp.472.000 
Z 
40.000 
Rp.8 
Rp.10.000 
Rp.310.000 
Rp.1.302.000 
Alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut :

Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876
Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410
Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714

Bila sudah diketahui alokasi dari biaya bersama ke masing – masing produk, maka total biaya produksi produk X, Y, Z dapat diketahui yaitu alokasi biaya bersama ditambah dengan biaya tambahan masing – masing produk. Selanjutnya biaya per unit akan dapat dihitung pula.
Dari data diatas biaya atau harga pokok per unit adalah :
Untuk produk X = (Rp. 210.876 + Rp. 20.000) / 60.000 = Rp.3,8479
         Y = (Rp. 191.410 + Rp. 40.000) / 64.000 = Rp. 3,6158
         Z = (Rp. 125.714 + Rp. 10.000) / 40.000 = Rp. 3,3929
Metode unit kuantitas ( quantitative unit method )
    Menurut metode ini, dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas yang diproduksi unit masing – masing produk. Satuan kuantitas yang dimaksud adalah seperti unit, ton, kilogram, buah, dll
Dalam metode ini syarat yang harus dipenuuhi adalah bahwa satuan unit kuantitas harus sama. Bila satuan kuantitas tidak sama maka akan ditemui kesulitan dalam alokasi yang akan dilakukan. Namun demikian bila terjadi juga satuan kuantitas yang tidak sama maka biasanya yang digunakan adalah satuan kuantitas yang paling umum digunakan atas produk yang dimaksud. Perhitungan alokasi biaya bersama dalam metode ini adalah dengan membagi jumlah dari kauntitas masing – masing produk dengan jumlah total dari keseluruhan kuantitas semua produk. Hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama akan mendapatakan alokasi dari biaya bersama dari masing – masing produk.

Dalam metode ini bila dihitung harga pokok per unit pada saat dialokasikan biaya bersama akan menghasilkan harga pokok perunit yang sama. Bila tidak diproses lebih lanjut maka harga pokok perunit tidak akan berbeda, sehingga dalam pengertian ini produk bersama yang telah berdiri sendiri harus ada yang diproses lebih lanjut.

Contoh 3:
Dari contoh terdahulu (contoh 1), yaitu dari 3 produk yang dimiliki sebagai berikut :
X= 60.000 unit
Y= 64.000 unit
Z= 40.000 unit
= 164.000 unit
Total biaya bersama (Joint Cost) = Rp. 528.000

Diminta :
Alokasi biaya bersama tersebut !!!

Jawab :
Alokasi biaya bersama :
Produk X= 60.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp. 193.171
Produk Y= 64.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.206.049
Produk Z= 40.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.128.780
Harga pokok perunit :
Produk X = ( 193.171/60.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195
Produk Y = (206.049/64.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195