Minggu, 27 Maret 2016

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN


1.      Tema   : gagasan pokok pengarang yang mendasari penyusunan suatu cerita, gagasan yang menjalin struktur isi cerita.
2.      Latar    : tempat dan waktu, suasana terjadinya peristiwa.
3.      Alur/plot : Keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk suatu kesatuan yang disebut cerita.

Suatu cerita dapat dibagi menjadi beberapa bagian alur seerti berikut :
a.       Pengantar/ pengenalan : berupa lukisan waktu dan tempat yang menuntun pembaca mengikuti jalan cerita.
b.      Penampilan masalah : yang menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita.
c.       Puncak ketegangan : menggambarkan masalah dalam cerita sudah sangat mengkhawatirkan.

Klimaks
d.      Ketegangan menurun : masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
e.       Penyelesaian : masalah telah dapat diatasi pelaku.

Macam alur : alur maju, alur mundur, alur gabungan.
Alur maju      : bagian2 alur disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar dilanjutkan dengan tahap penampilan masalah dan diakhiri dengan penyelesaian.
Alur mundur : alur ini disusun dengan mendahulukan tahap penyelesaian, disusul dengan tahap2 yang lain yang menceritakan peristiwa2 yang mendahului.
Alur gabungan          : alur ini merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur.

4.      Sudut Pandang           : kedudukan pengarang dalam cerita.
Sudut pandang dikelompokkan menjadi :
a.       Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
b.      Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
c.       Sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama            : menggunakan tokoh “aku”, atau “saya”.
Sudut pandang orang ketiga   : penulis menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti “dia”, “ia”, atau nama orang.

5.      Perwatakan / Penokohan : cara pengarang menggambarkan watak tokoh atau pelaku.
Ada 2 teknik penokohan :
a.       Penokohan secara langsung (analitik)
Pengarang memberitahukan secara langsung watak tokoh2nya.

b.      Secara tidak langsung (dramatik)
Pengarang tidak secara langsung memberitahukan watak tokoh2nya. Penggambaran watak tokoh dapat diketahui pembaca dengan cara menafsirkan hal2, seperti ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk tubuh, kondisi tempat tinggal tokoh, reaksi tokoh utama terhadap tokoh lain, dsb.
Ada beberapa cara mengenali karakter tokoh dalam cerpen, antara lain
a.       Melalui perbuatan atau tindak2annya.
b.      Melalui ucapan-ucapannya (ucapan si tokoh).
c.       Melalui penggambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, bentuk tubuhnya, dsb.
d.      Melalui pikiran2nya atau jalan pikirannya.
e.       Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang.


6.      Amanat                       : pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar