Landak
yang Kesepian
Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa.
Jarang sekali dia bermain dengan binatang lain. Si landak tidak mau bermain
dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk
temannya. Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani
pada malam hari di saat binatang lain tidur pulas. Hatinya sedih karena tidak
mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain. Beberapa waktu lalu
Landa mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang lainnya untuk bermain
bersama. Akan tetapi, mereka menolak ajakan itu.
“ Teman-teman, ayo main bersamaku?” ajak Landa.
“Maaf, Landa, bukannya tidak mau bermain bersamamu,
tetapi kami takut tertusuk duri di badanmu itu,” seru teman-temannya.
“Aku akan berhati-hati agar duri di tubuhku tidak menusuk
kalian.”
“Tapi maaf, Landa, kami belum bisa,” seru teman-temannya.
Setelah
mendengar jawaban dari teman-temannya, Landa bertambah sedih. Landa tetap
berusaha sekuat tenaga agar dia dapat diterima oleh teman-temannya. Landa
berusaha menghibur diri. Dia bernyanyi-nyanyi kecil. Landa selalu berpikir
tentang nasibnya yang naas itu. Dia berpikir bahwa ini adalah nasibnya.
Setelah kejadian itu, Landa semakin tidak berani keluar
rumah. Dia hanya bisa memandang dari balik jendela ketika binatang lain sedang
bermain. Landa semakin sedih melihat hal itu. Ingin rasanya dia bergabung
dengan tman-temannya, tetapi apa daya teman-temannya tidak mau bermain
dengannya.
Ketia si landak sedang melamun di pinggir sungaai, seekor
kura-kura menghampirinya.
“Hai, siapa namamu? Aku Kuku. Aku perhatikan dari tadi
kamu melamun saja.”
Landa
kaget mendengar si kura-kura. Dia bingung,ternyata masih ada yang mau
menyapanya. Kuku mengulurkan tangannya ke Landa. Landa menjabat tangan Kuku
dengan berhai-hati.
“Hai, namaku Landa,” jawab Landa gembira.
“Landa, aku tahu kamu sedang mempunyai masalah. Wajahmu
terlihat murung,” kata Kuku.
“Ah, tidak apa-apa, Kuku.”
“Ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu.”
Karena Kuku ramah dan baik, akhirnya Landa mau bercerita
tentang hal yang menimpanya. Setelah mendengar itu, Kuku merasa iba kepada
Landa. Kuku berusaha menghibur Landa. Dia juga mengundang Landa ke pesta di
rumahnya. Landa senang mendapat undangan itu.
Keesokan harinya, Landa datang ke rumah Kuku. Dengan
senang dan gembira, dia segera menuju ke rumah Kuku. Setelah sampai di rumah
Kuku ternyata sudah banyak binatang yang lain yang hadir dalam pesta tersebut,
termasuk monyet, kambing, dan kancil. Kuku menerima kedatangan Landa dengan
gembira. Dia mengenalkan Landa kepada
teman-temannya. Sebagian dari tamu-tamu itu ada yng mau bersalaman dengan Landa
dan sebagian menolaknya.
“Mengapa kamu tidak mau bersalaman denganku?” tanya
Landa.
“Maaf Landa, aku takut durimu menusuk tanganku,” jawab
kancil.
Ketika sedang asyik berpesta, tiba-tiba monyet berteriak
kencang.
“Teman-teman, cepat bersembunyi, ada gerombolan serigala
mengintai kita.”
Seketika itu juga, mereka kalang kabut. Tiba-tiba
gerombolan serigala mengejar
binatang-binatang yang ada di rumah Kuku. Kura-kura, monyet, kancil dan
kambing sudah tertangkap oleh serigala. Seketika itu juga Landa marah. Dia
tidak terima melihat teman-temannya ditangkap oleh serigala. Landa langsung
menggulung badannya menjadi bulat, seperti bola duri. Kemudian dia
menggelindingkan kearah gerombolan serigala. Dengan lincah Landa menabrakkan
badannya ke gerombolan serigala itu. Serigala itu kesakitan dan gerombolan itu
terpecah.
Akhirnya,
serigala itu lari meninggalkan Landa dan teman-temannya.
“Hore, hidup Landa!”
“Terima kasih Landa, kami minta maaf atas sikap kami
selama ini,” kata monyet sambil tersenyum tulus.
Akhirnya, Landa tidak lagi kesepian. Kini, dia mempunyai
banyak teman yang membuat hidupnya lebih bahagia.
Sumber
: Storypedia Binatang Paling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar