Minggu, 27 Maret 2016

Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan


Biaya Bersama (Biaya Overhead Bersama) atau biaya bergabung (Common Cost):
            adalah biaya overhead bersama yang harus dialikasikan ke berbagai departemen baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun secara massa.

Biaya Produk Bersama (joint Product Cost) atau Biaya Bersama (joint cost)
            Adalah biaya yang dikeluarkan sejak awal bahan baku diolah sampai dengan berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Biaya bersama yang dikeluarkan untuk mengolah Bahan Baku menjadi berbagai macam produk berupa: 1. Produk Bersama (Joint product)
                                     2. Produk Sampingan (by-product)
                                     3. Produk Sekutu (co-product)

1.Produk Bersama (Joint product) adalah beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian proses produksi secara  serentak dengan menggunakan BBB, BTK dan BOP yang sama yang tidak dapat dilacak atau dipisahkan pada setiap produk dan mempunyai nilai jual atau kuantitas produk relative sama (Abd Halim)

2. Produk Sampingan (by-product) adalah produk yang nilai jualnya lebih rendah yang diproduksi bersama produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.

3. Produk Sekutu (co-product) adalh dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari BB yang sama. (Sawmill/penggergajian kayu)
Karakteristik Produk Bersama (Joint product), Produk Sampingan (by-product) dan Produk Sekutu (co-product)
  1. Ptoduk bersama dan produk sekutu merupakan produk tujuan utama kegiatan produksi
  2. Harga jual produk bersama dan produk sekutu relatif tinggi dibanding produk sampingan
  3. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak d

Ciri Produk Bersama:
1.      Mempunyai hubungan fisik yang erat, jika ada tambahan kuantitas untuk unit produksi yang lain, maka kuantitas produk yang lain akan bertambah secara proporsional.
2.      Nilai produk sama
3.      Ada titik pisah/split off masing-masing jenis produk yang dihasilkan dari BBB, BTK dan BOP yang telah dinikmati bersama-sama.
4.      Setelah Split off produk berdiri sendiri mungkin langsung dijual atau diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan


  • Biaya bersama dan keputusan manajemen
Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk PENGHITUNGAN LABA agar diketahui kontribusi masing-masing produk bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan
  • Metode Alokasi Biaya Bersama:
1.      Nilai Jual Relatif yaitu salah satu produk dengan harga jual lebih tinggi.
2.      Satuan Fisik yaitu menggunakan koeffisien fisik, satuan (kg, volume)
3.      Rata-rata biaya per satuan yaitu hasil produksi satuan sama
4.      Rata-rata tertimbanga yaitu kuantitas X angka penimbang

Contoh:
1.      PT ”Muha” memproduksi barang A,B dan C dalam satu proses sehingga  mengakibatkan adanya biaya bersama. Adapun unit yang dihasilkan adalah Produk A sebanyak 20.000 unit B sebanyak 10.000 dan C sebanyak 10.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp100.000.000. Harga jual ketiga produk saat dipisahkan adalah: Produk A= Rp2.000, B=Rp20.000 dan C=Rp16.000 Data persediaan akhir barang tersebut adalah A=2.000, B=6.000 dan C=4.000
      Diminta: Hitunglah jumlah biaya bersama tersebut yang akan dimasukkan dalam
penilaian persediaan akhir masing-masing produk.
a.Metode nilai jual relatif:
b. Metode satuan fisik
c. Metode rata-rata biaya per satuan


AKUNTANSI BIAYA:: PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (JOIN PRODUCT AND BY PRODUCT)

AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan nilai persediaan. Denga kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan kepentingan.

    Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama:


  1. Metode harga pasar / nilai harga jual (sales value method)
  2. Metode unit kuantitas / unit fisik (quantitative unit method)
  3. Metode harga pokok per unit (unit cost method)

    Metode Nilai Harga Jual
Menurut merode ini, biaya bersama dialokasikan menurut nilai jual dari masing – masing atau jenis produk. Dasar pemikiran untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebeb itu, biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.

Metode ini lebih populer dibandingkan kedua metode yang lain. Menurut metode ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi :

  1. Harga jual sudah diketahui saat split off
  2.  
Harga jual belum diketahui saat split off
  1.  
Harga jual sudah diketahui setelah split off


Berikut ini dikemukakan kedua kemungkinan tersebut:
Bila harga jual sudah diketahui saat split off maka biaya bersama dialokasikan ke masing – masing jenis produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai jual seluruh produk yang diproduksi yang akan menghasilkan rasio dari mesing – masing jenis produk. Rasio ini kemudian di kalikan dengan total biaya bersama.
Contoh 1:

PT. PRIMATA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

Berikut ini data produksi bulan Januari 2009:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 
60.000 
64.000 
40.000 
Nilai harga jual saat split off 
Per unit 
Rp.6,00 
Rp.5,00
Rp.7,00
Total 
Rp.360.000,00
Rp.320.000,00
Rp.280.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp.528.000,00

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk!

Jawab:

Untuk memperjelas persoalan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
dasar alokasi total dari masing – masing produk:
X = 60.000 x 6 = 360.000
Y = 64.000 x 5 = 320.000
Z = 40.000 x 7 = 280.000
Total        = 960.000

Alokasi biaya bersama :
X = 360/960 x Rp. 528.000 =Rp. 198.000
Y = 320/960 x Rp. 528.000 = Rp. 176.000
Z = 280/960 x Rp. 528.000 = Rp. 154.000
Total                 Rp. 528.000
  1.  
Harga jual tidak diketahui pada saat split-off
Harga jual produk bersama pada saat split-off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali bila produk tersebut masih memerlukan proses produksi lebih lanjut. Dalam keadaan ini harga jual produk tersebut pada saat menjadi produk selesai tetap harus diketahui. Harga jual dari produk bersama dalam hal ini disebut harga jual " Hipotesis ". Harga jual hipotesis adalah harga jual produk selesai dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama yang telah terpisah ( split-off ).
Contoh 2:

PT. MAJU MUNDUR memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

Berikut ini data produksi bulan maret 2008:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 
60.000 
64.000 
40.000 
Nilai harga jual
Per unit
Rp.9,00
Rp.8,00 
Rp.8,00 
Biaya untuk memproduksi lebih lanjut
Rp.20.000,00
Rp.40.000,00
Rp.10.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp. 528.000

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk.

Jawab:

Atas dasar data tersebut dibuat perhitungan harga jual hipotesis sebagai berikut:

Produk 
Unit 
Harga jual 
Biaya tambahan 
Harga jual hipotesis 
X 
60.000 
Rp.9 
Rp.20.000 
Rp.520.000 
Y 
64.000 
Rp.8 
Rp.40.000 
Rp.472.000 
Z 
40.000 
Rp.8 
Rp.10.000 
Rp.310.000 
Rp.1.302.000 
Alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut :

Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876
Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410
Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714

Bila sudah diketahui alokasi dari biaya bersama ke masing – masing produk, maka total biaya produksi produk X, Y, Z dapat diketahui yaitu alokasi biaya bersama ditambah dengan biaya tambahan masing – masing produk. Selanjutnya biaya per unit akan dapat dihitung pula.
Dari data diatas biaya atau harga pokok per unit adalah :
Untuk produk X = (Rp. 210.876 + Rp. 20.000) / 60.000 = Rp.3,8479
         Y = (Rp. 191.410 + Rp. 40.000) / 64.000 = Rp. 3,6158
         Z = (Rp. 125.714 + Rp. 10.000) / 40.000 = Rp. 3,3929
Metode unit kuantitas ( quantitative unit method )
    Menurut metode ini, dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas yang diproduksi unit masing – masing produk. Satuan kuantitas yang dimaksud adalah seperti unit, ton, kilogram, buah, dll
Dalam metode ini syarat yang harus dipenuuhi adalah bahwa satuan unit kuantitas harus sama. Bila satuan kuantitas tidak sama maka akan ditemui kesulitan dalam alokasi yang akan dilakukan. Namun demikian bila terjadi juga satuan kuantitas yang tidak sama maka biasanya yang digunakan adalah satuan kuantitas yang paling umum digunakan atas produk yang dimaksud. Perhitungan alokasi biaya bersama dalam metode ini adalah dengan membagi jumlah dari kauntitas masing – masing produk dengan jumlah total dari keseluruhan kuantitas semua produk. Hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama akan mendapatakan alokasi dari biaya bersama dari masing – masing produk.

Dalam metode ini bila dihitung harga pokok per unit pada saat dialokasikan biaya bersama akan menghasilkan harga pokok perunit yang sama. Bila tidak diproses lebih lanjut maka harga pokok perunit tidak akan berbeda, sehingga dalam pengertian ini produk bersama yang telah berdiri sendiri harus ada yang diproses lebih lanjut.

Contoh 3:
Dari contoh terdahulu (contoh 1), yaitu dari 3 produk yang dimiliki sebagai berikut :
X= 60.000 unit
Y= 64.000 unit
Z= 40.000 unit
= 164.000 unit
Total biaya bersama (Joint Cost) = Rp. 528.000

Diminta :
Alokasi biaya bersama tersebut !!!

Jawab :
Alokasi biaya bersama :
Produk X= 60.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp. 193.171
Produk Y= 64.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.206.049
Produk Z= 40.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.128.780
Harga pokok perunit :
Produk X = ( 193.171/60.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195
Produk Y = (206.049/64.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195


Tidak ada komentar:

Posting Komentar